Emas telah lama dikenal sebagai aset yang banyak diminati di seluruh dunia, bukan hanya karena kilauannya yang memikat, tetapi juga karena reputasinya sebagai aset yang paling stabil di tengah gejolak ekonomi global. Daya tariknya yang abadi menjadikannya pilihan utama bagi investor dari berbagai latar belakang, mulai dari individu hingga institusi besar. Fenomena ini terus berlanjut hingga tahun 2025, di mana emas tetap menjadi primadona dalam portofolio investasi.
Kestabilan harga emas relatif terhadap aset lain menjadikannya pilihan yang menarik, terutama saat terjadi ketidakpastian di pasar keuangan. Laporan dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang dirilis pada hari Selasa, 6 Mei 2025, menunjukkan bahwa bank-bank sentral di berbagai negara terus meningkatkan kepemilikan emas mereka sebagai bagian dari diversifikasi cadangan devisa. Langkah ini semakin memperkuat persepsi emas sebagai aset yang aman dan banyak diminati di tingkat global.
Pada perdagangan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) pada hari Jumat pagi, 9 Mei 2025, volume transaksi emas berjangka menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Analis komoditas dari PT Valbury Asia Futures, Bapak Rudi Santoso, dalam sebuah wawancara telepon pada Kamis malam, 8 Mei 2025, menjelaskan bahwa sentimen pasar yang cenderung risk-off akibat kekhawatiran terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi global menjadi pendorong utama peningkatan permintaan emas. Kondisi ini semakin mengukuhkan posisi emas sebagai aset yang banyak diminati oleh para pelaku pasar.
Selain kestabilannya, likuiditas emas yang tinggi juga menjadi alasan mengapa aset ini banyak diminati. Emas dapat dengan mudah diperjualbelikan di berbagai pasar di seluruh dunia, baik dalam bentuk fisik maupun derivatif. Kemudahan akses ini menjadikannya pilihan investasi yang fleksibel dan dapat diandalkan. Berbagai platform investasi digital juga semakin mempermudah masyarakat untuk berinvestasi emas dengan modal yang relatif kecil, sehingga memperluas jangkauan investor yang banyak diminati oleh aset ini.
Secara historis, emas telah terbukti mampu mempertahankan nilainya bahkan di tengah krisis ekonomi dan hiperinflasi. Perannya sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang menjadikannya aset yang sangat banyak diminati untuk menjaga kekayaan dalam jangka panjang. Kombinasi antara stabilitas, likuiditas, dan kemampuannya sebagai safe haven inilah yang menjadikan emas tetap menjadi pilihan investasi utama dan banyak diminati oleh berbagai kalangan di seluruh dunia hingga saat ini.